7 Jamu Herbal yang Wajib Kamu Tahu

Masalah kesehatan manusia selalu menjadi perhatian sejak jaman kumo. Dahulu manusia melalui insting dan pengalaman hidup menggunakan bahan bersumber langsung dari alam untuk pengobatan tradisional, baik dari tumbuhan maupun dari hewan. Pengetahuan tersebut diturunkan secara turun temurun, tercatat di relik, candi, hingga prasasti. Dari sanalah ilmu terkait obat mulai berkembang hingga sekarang.

Indonesia sebagai salah satu negara multikultural sampai saat ini terkenal dengan resep pengobatan tradisional yang diwariskan secrara turun temurun tiap generasi. Bahkan ditengah berkembangnya obat-obat modern, masih banyak keluarga yang lebih memilih menggunakan obat tradisional untuk mengatasi permasalahan kesehatan sehari-hari. Salah satu yang kita pasti kenal adalah jamu.

Masyarakat Indonesia, khususnya Orang Jawa, telah lama mengkonsumsi jamu sebagai sumber pengobatan dan pencegahan dari penyakit. Jamu-jamu tersebut bersumber dari berbagai tumbuhan dengan berbagai khasiat berbeda yang sampai sekarang efikasinya terbukti bermanfaat berdasarkan bukti empiris. Pemanfaatan jamu ini terlihat dari banyaknya penjual jamu di seluruh pelosok negeri, baik jamu gendong, sepeda, hingga membuka toko jamu sendiri.

Berikut merupakan beberapa rempah-rempah dan jamu yang sampai sekarang masih banyak dikonsumsi oleh Masyarakat Indonesia.

Kunyit

Kunyit, Kunir atau Termeric, terbukti berkhasiat untuk mengobati nyeri dan anti inflamasi (peradangan). Di Asia Selatan, kunyit sudah digunakan lebih dari 4000 tahun sebagai obat terbaik untuk mengatasi nyeri terutama karena inflamasi. Studi menyebutkan bahwa kandungan Curcumin yang ditemukan dalam kunyit dapat meredakan nyeri pada artritis lebih baik dari obat anti inflamasi Natrium Diclofenac, dan sama efektifnya dengan obat Ibuprofen. Selain untuk obat anti inflamasi, kunyit juga dipercaya untuk mengurangi nyeri menstruasi, tekanan darah tinggi hingga menurunkan berat badan.

Biasanya kunyit dicampur dengan bahan lainnya untuk membuat jamu Kunir Asam, Bahan utama yang digunakan meliputi buah asam ditambah kunyit, kadang-kadang ada yang dicampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, kedawung, dan air jeruk lemon. gula merah dicampur dengan gula putih dan sedikit garam digunakan sebagai pemanis. Orang jawa menyebut jamu ini sebagai ‘adem-ademan’ atau ‘seger-segeran’, yang dipercaya untuk menyegarkan tubuh, mengatasi nyeri tenggorokan, mendinginkan perut dan mempercepat menstruasi. Juga untuk menurunkan tekanan darah dan mengatasi konstipasi.

Temulawak

Temulawak atau jahe jawa merupakan rempah-rempah asli Indonesia dan selama berabad-abad telah dimanfaatkan sebagai pengobatan berbagai masalah kesehatan. Khasiat yang paling sering disebutkan adalah dipercaya bisa meredakan mual, pusing, gejala pilek, dan pada anak-anak disebutkan dapat meningkatkan nafsu makan. Biasanya orang membuat jamu temulawak dari campuran rimpang temulawak, seringkali ditambah kencur, asem kawak tanpa biji, gula aren, daun pandan segar, dan jinten

Beras kencur

Beras kencur dipercaya berkhasiat agar tubuh terhindar dari rasa sakit dan nyeri yang biasanya timbul setelah bekerja terlalu keras. Selain itu, ada banyak pendapat bahwa ramuan ini dapat merangsang nafsu makan, sehingga nafsu makan meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat. Bahan baku beras kencur adalah beras dan kencur. Bahan lainnya yaitu biasanya dicampur adalah kedawung, jahe, kapulogo, asam kawak, temukunci, kayu keningar, kunyit, kapur, dan pala. Sebagai pemanis digunakan coklat gula pasir dan gula putih.

Jamu herbal ini diantara jamu lainnya menjadi salah satu favorit masyarakat Indonesia selain karena manfaatnya pada kesehatan juga rasanya yang segar dan enak. Kencur, juga dikenal sebagai jahe aromatik atau jahe pasir, kaya akan seng dan mineral lainnya, dan umum digunakan diberbagai masakan tradisional dan resep obat di seluruh Asia. Dikombinasikan dengan beras dan rempah-rempah lainnya, minuman herbal ini dipercaya dapat membantu penurunan kolesterol, peradangan, dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Cabai Jawa

Cabai Jawa atau yang lebih dikenal dengan cabai Puyang/Lempuyang merupakan salah satu rempah-rempah yang sering digunakan sebagai bumbu di masakan tradisional. Biasanya ramuan jamu puyang ini digunakan masyarakat sebagai obat mengatasi kelelahan dan kekakuan, mencegah masuk angin, meningkatkan energi, mengurangi perut kembung, mengatasi beri-beri, reumatik, tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, bronkitis, dan sesak napas dll. Jamu ini diketahui mengandung tinggi zat besi dan nutrisi lainnya yang dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah dan mencegah anemia.

Untuk membuat jamu ini bahan yang dipakai meliputi puyang ditambah dengan bahan lain seperti temuireng, temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunyit, merica, kedawung, keningar, asam jawa, dan temukunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah, gula putih dan garam. Jika ingin membuat sendiri, Anda bisa menumbuk atau memotong cabai, atau mengeringkannya terlebih dahulu, lalu direbus dengan air. Tambahkan madu atau gula aren secukupnya sesuai selera.

Paitan

Paitan/Pahitan, sesuai dengan namanya memiliki arti Pahit, merupakan salah satu jamu yang mengandung bahan-bahan herbal yang berasa pahit, seperti sambiloto, brotowali, meniran, lempuyang, widorolaut, doroputih, babakan pule, adas dan atau empon-empon. Berdasarkan studi komunitas, disebutkan bahwa manfaat tradisional jamu ini dapat digunakan untuk berbagai masalah kesehatan seperti cuci darah/penghilang gatal, biduran, nafsu makan penambah nafsu makan, diabetes, bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/jerawat, pegal-pegal, dan pusing. Obat tradisional ini meskipun terkenal karena rasanya yang tidak enak, tetapi khasiatnya telah teruji oleh waktu dalam mengatasi gangguan sistem pencernaan. Dalam studi lain juga dapat mengatasi ketidaknyamanan dikarenakan luka terbuka, demam, kekakuan, dan sakit kepala.

Kudu-Laos Herbal

Dua bahan utama minuman herbal ini adalah laos (lengkuas) dan mengkudu (buah mengkudu atau buah keju). Selain efek menghangatkan tubuh, minuman herbal tradisional ini juga membantu meredakan berbagai ketidaknyamanan perut termasuk kram menstruasi. Kudu-Laos baik untuk anak-anak dan orang dewasa. Jika dikonsumsi secara teratur, juga dapat membantu mengatasi hipertensi dan meningkatkan nafsu makan. Untuk membuat resep ini, cincang laos dan mengkudu lalu seduh bersama. Anda juga bisa menambahkan bahan lain seperti asam jawa, bawang putih, cabai puyang, garam, dan merica sesuai selera.

Galian Singset

Minuman herbal ini memiliki salah satu kata yang paling didambakan dalam namanya: ‘singset’ berarti langsing atau ramping. Dan efek itulah yang membuat resep tradisional ini begitu populer, terutama di kalangan wanita. Sebagian besar masyarakat juga mengungkapkan manfaat lain seperti kulit yang lebih baik, aroma tubuh yang harum, dan organ kewanitaan yang lebih kencang. Resep ini menggunakan temulawak, jahe, kunyit, serai, dan kayu manis, dicampur asam jawa, ketumbar, dan merica, semuanya dihaluskan dan direbus.

Dan masih banyak jenis jamu lainnya,

Memanfaatkan jamu sebagai home remedies di Indonesia memang memberikan banyak hal positif. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah hindari konsumsi jangka panjang dan dengan frekuensi yang berlebihan. Dalam sebuah studi dikatakan bahwa konsumsi jamu jangka panjang akan memberikan dampak negatif pada ginjal dan saluran pencernaan. Selain itu perhatikan juga apabila terjadi reaksi alergi, segera hentikan konsumsi jamu. Bagi anda yang sedang menjalani terapi pengobatan, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter terkait jamu yang bisa/tidak bisa dikonsumsi untuk menghindari terjadinya efek samping yang berkebalikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *